Rabu, 11 Desember 2013

PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan dalam perawatan kesehatan dewasa ini, baik pendidikan bagi pasien maupun pendidikan bagi staf dan mahasiswa keperawatan merupakan topik yang paling diminati di setiap lingkungan tempat perawat berpraktik. Tren terbaru dalam perawatan kesehatan menyatakan bahwa pasien dan keluarganya harus siap memikul tanggung jawab untuk pengelolaan perawatan diri dan bahawa perawat di tempat kerjanya harus bertanggung gugat terhadap pemberian perawatan yang berkualitas tinggi. Fokusnya adalah berupa hasil, baik berupa keberhasilan pasien dan keluarganya dalam mempelajari pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk perawatan diri, maupun berupa keberhasilan perawat staf dan siswa keperawatan untuk menguasai ketrampilan dan pengetahuan mutakhir sampai ke tingkat yang kompeten.
            Kebutuhan bahwa perawat harus dapat mengajar pihak lain akan terus meningkat di era reformasi perawatan kesehatan ini. Perawat dalam perannya sebagai pendidik perlu memahami cepatnya perubahan sains kesehatan yang terjadi pada saat ini, maka perawat akan mendapatkan dirinya pada posisi yang menuntut dan selalu berfluktuasi (Jorgensen, 1994).

BAB II
PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR

A.    Definisi Edukator atau Pendidik
Pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Sementara dalam konsep keperawatan, perawat sebagai pendidik yakni membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan

B.     Tugas Perawat sebagai Edukator
1.      Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien dalam mengatasi kesehatannya
2.      Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya
3.      Perawat mendidik klien untuk meningkatkan perubahan perilaku yang sehat

C.     Fungsi dan Kompetensi Perawat sebagai Edukator
Lokakarya Nasional keperawatan  (1983)
1.      Fungsi I
·         Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat akan pengetahuan tentang kesehatan suatu penyakit.
·         Kompetensi :
1)      Mengumpulkan data
2)      Menganalisis dan menginterpretasikan data
2.      Fungsi II
·         Merencanakan  tindakan dan tujuan penkes sesuai dengan keadaan pasien.
·         Kompetensi :
1)      Mengembangkan rencana keperawatan (penkes)
3.      Fungsi III
·         Melaksanakan rencana keperawatan berupa penkes
·         Kompetensi :
1)      Menggunakan dan menerapkan konsep serta prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, dan  ilmu biomedik.
2)      Menerapkan keterampilan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan manusiawi melalui penkes pada klien.
4.      Fungsi IV
·         Mengevaluasi hasil penkes yang diberikan pada klien
·         Kompetensi :
1)      Menentukan kriteria
2)      Menilai tingkat pengetahuan pasien setelah dilakukan penkes
3)      Mengidentifikasi perubahan periaku
5.      Fungsi V
·         Mendokumentasikan penkes yang telah diberikan
·         Kompetensi :
1)      Mengevaluasi data
2)      Mencatat data
6.      Fungsi VI
·         Mengelola institusi pendidikan kep.
·         Kompetensi :
1)      Mengembangkan & mengevaluasi kurikulum
2)      Menyusun rencana fasilitas pendidikan
3)      Menyusun kebijaksanaan institusi pend.
4)      Menyusun uraian kerja karyawan
5)      Menetapkan fasilitas belajar mengajar
6)      Menyusun rencana dan jadwal rotasi
7)      Memprakarsai prog. Pengembangan staff
8)      Kepemimpinan


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perawat sebagai pendidik yakni membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
                                                         DAFTAR PUSTAKA

Bastable, Susan B. 2002. Perawat Sebagai Pendidik Prinsip-prinsip Pengajaran
dan Pembelajaran. Jakarta : EGC
Sumber Internet :
http://rumahners.blogspot.com/2011/11/peran-dan-fungsi-perawat-dalam.html

MEDIA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN



MEDIA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
          Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya.
          Wilbur Schramm mencermati pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, di mana ia mendefinisikan media sebagai teknologi pembawa informasi/pesan instruksional. Yusuf Hadi Miarso memandang media secara luas/makro dalam sistem pendidikan sehingga mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
          Begitu pula pada penyuluhan kesehatan tidak dapat lepas dari media, karena melalui media pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya keperilaku yang positif.

B.   RUMUSAN MASALAH
       1.    Menjelaskan pengertian media penyuluhan ?
       2.    Menjelaskan peran media penyuluhan ?
       3.  Bagaimana manfaat dan kegunaan media penyuluhan ?
       4.  Menjelaskan jenis/macam media penyuluhan ?

C.   TUJUAN
       1.    Mengetahui pengertian media penyuluhan.
       2.    Mengetahui peran media penyuluhan.
       3.    Mengetahui manfaat dan kegunaan media penyuluhan.
       4.  Mengetahui jenis/macam media penyuluhan.


PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN MEDIA PENYULUHAN
          Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
          Menurut Notoatmodjo (2005) Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.

B.   PERAN MEDIA PENYULUHAN
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan, antara lain adalah :
       a.  Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
       b.  Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
       c.  Media dapat memperjelas informasi.
       d.  Media dapat mempermudah pengertian.
       e.  Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
       f.  Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
       g.  Media dapat memperlancar komunikasi.

C.   MANFAAT DAN KEGUNAAN MEDIA PENYULUHAN
       Manfaat dan kegunaan media dalam mendukung aktivitas penyuluhan, ialah :
       a.  Meningkatkan perhatian; tampilan gambar pada layar, pertanyaan yang ditulis di papan tulis, akan meningkatkan perhatian kita.
       b.    Membantu mengingat apa saja yang telah diberikan.
       c.  Menyajikan bahan pelajaran baru.
       d.  Mendukung pembelajaran melalui contoh dan eloborasi visual.
       e.  Meningkatkan daya ingat dan transfer.
      
          Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
-    Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran.
-    Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasara.

          Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan, di antaranya :
  -        Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Bahwa salah tafsir atau salah pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari.
       -    Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
  -         Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
  -   Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
       -    Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

D.   JENIS/MACAM MEDIA PENYULUHAN
       Media dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
       1.  Media cetak
          Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
a.  Kelebihan :
     -    Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau menglipingnya.
     -    Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
     -    Tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar.
b.  Kekurangan :
     -    Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
     -    Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.
     -    Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
     -    Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
     -    Tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.

       2.    Media elektronik
          Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD.
            a.  Kelebihan :
                 -    Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.
                 -    Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita (khusus televisi).
                        -    Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas dan besar.
                 -    Lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang.


            b.  Kekurangan :
                 -    Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.
                 -    Biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

       3.  Media online
            a.  Kelebihan :
                 -    Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.
                 -    Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.
                 -    Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
            b.  Kekurangan :
                 -    Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.

       4.  Media luar ruang
          Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.
            a.  Kelebihan :
                 -    Lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar
            b.  Kekurangan :
                 -    Biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.
       Adapaun alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar, di antaranya :
       1.  Benda asli
            Yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar.
            Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain :
-       Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb.
-       Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dll.
-       Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll.
       2.  Benda tiruan
            Yaitu benda yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

  3.  Gambar/Media grafis
       Seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
       a.  Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat.
           
            Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak.
       b.  Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy.
 
  4.  Gambar alat optik
       Seperti photo, slide, film, dll.
       a.  Photo
       Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :
       -    Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.
  b.  Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo ini digunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll.



  c.  Slide
Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini sangat efektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang.
  d.  Film
Film lebih ke arah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansa edukatif.
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
          Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

B.   SARAN
          Upaya promosi kesehatan perlu ditingkatkan dan tenaga kesehatan di lapangan diharapkan terus melakukan penyuluhan kesehatan yang berkesinambungan demi terbinanya kesehatan masyarakat salah satunya dengan pemanfatan media cetak.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com Media Penyuluhan Promosi Kesehatan..