LP PENKES TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH KEGIATAN PBL KEPERAWATAN KOMUNITAS DUKUH NGUKIRAN RW
05
DESA JOMBORAN KECAMATAN KLATEN TENGAH
Oleh
Kelompok 7-12
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2015
LP PENKES TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH PBL
KEPERAWATAN
KOMUNITAS DUKUH NGUKIRAN 05 DESA JOMBORAN
KECAMATAN KLATEN TENGAH
I. Latar Belakang
Menurut UU RI No.18 tahun 2008, sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat.
Pertambahan
jumlah penduduk yang
pesat berdampak terhadap peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Peningkatan
jumlah sampah yang tidak diikuti oleh perbaikan dan peningkatan sarana dan
prasarana pengelolaan sampah mengakibatkan permasalahan sampah menjadi komplek,
antara lain sampah tidak terangkut dan terjadi pembuangan sampah liar, sehingga
dapat menimbulkan bau tidak sedap,
lingkungan kotor, berbagai
penyakit seperti diare, disentri, ISPA dll (Artiningsih, 2008).
Hadi
(2004), dalam tulisannya yang berjudul sindrom sampah mengatakan bahwa
masyarakat bersikap resisten terhadap fasilitas pembuangan sampah, seperti
kasus masyarakat terhadap keberadaan TPA Jomboran,
Klaten Tengah.
Menurut UU RI No.18 tahun 2008, tempat pemrosesan akhir (TPA) adalah tempat untuk
memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia
dan lingkungan, yang pada kenyataannya setiap
orang yang membuang ke TPA tidak mengolah dan hanya langsung dibuang tanpa
mempedulikan samapah tersebut dapat terurai oleh bakteri atau tidak.
Dampak
yang muncul bagi daerah yang dijadikan
sebagai tempat pembuangan sampah berupa ketidaknyamanan karena debu, bau dan ceceran sampah di sekitar kawasan TPA. Hal ini dapat memicu
menurunnya nilai properti, di mana
tanah dan rumah disekitar TPA tidak
menguntungkan untuk dijual karena umumnya orang enggan untuk tinggal disekitar
TPA. Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara
pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri (Artiningsih, 2008).
Oleh
karena itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap,
perilaku dan etika yang berbudaya lingkungan. Sebagai upaya menggugah
kepedulian dalam penanganan permasalahan lingkungan, khususnya persampahan
serta untuk menciptakan kualitas lingkungan pemukiman yang bersih dan ramah
lingkungan maka, harus dilakukan perubahan paradigma pengelolaan sampah (Artiningsih, 2008).
Dengan kata lain, sampah
telah menjadi permasalahan utama
sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari
hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat,
dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat (UU RI No.18 tahun 2008).
Menurut UU RI No.18 tahun 2008, pengelolaan sampah adalah
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan
sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas
lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Desa
Jomboran merupakan salah satu desa yang
berada pada wilayah Kecamatan Klaten Tengah, Kota Klaten dengan luas wilayah ± 665,56 km2 dengan
batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, dan sebelah barat berbatasan kabupaten Sleman. Jumlah
penduduk di desa jomboran tahun 2014 tercatat 4919 jiwa (Laporan Tahunan Kelurahan Jomboran Tahun
2014). Berdasarkan
hasil pengkajian mahasiswa melalui survey,
windshield survey, FGD, observasi, wawancara, dan data sekunder.
Berdasarkan hasil
pengkajian melalui survey terhadap 80 sampel yang telah dilakukan oleh Mahasiswa D III
Keperawatan Komunitas di Desa Jomboran Dukuh Ngukiran RW 05 didapatkan data masalah kesehatan yang dikeluhkan
oleh aggregat (n=143) tentang pengetahuan dan perilaku tentang sampah masih
kurang yakni 53%, 85%.
Berdasarkan uraian di
atas, maka perlu dilakukan upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
baik dari sisi pengetahuan maupun perilaku tentang pengolahan sampah menjadi
sampah organik dan non-organik dengan bekerjasama dengan berbagai pihak secara
lintas sektor dan lintas program.
Penanganan terhadap
masalah tersebut secara bertahap nantinya akan dilakukan bersama-sama dengan
masyarakat setempat dan dengan dukungan pihak terkait antara lain Dinas
Kesehatan kota Klaten, Puskesmas Klaten Tengah, Dukuh Ngukiran RW 05,
Desa Jomboran, Klaten Tengah.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosis
Keperawatan
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko (00188) : sampah
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan asuhan keperawatan komunitas selama 1 bulan diharapkan status kesehatan komunitas terhadap Pengelolaan Sampah meningkat.
Primer
prevention
Domain
IV: Health Knowledge and
Behavior
Kelas S: Health Knowledge
1823:
Knowledge Health Promotion
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan intervensi keperawatan komunitas selama 1 bulan diharapkan status kesehatan komunitas terhadap Pengelolaan Sampah meningkat.
Primer
prevention
Domain
IV: Health Knowledge and
Behavior
Kelas S: Health Knowledge
1823:
Knowledge Health Promotion
III. Rancangan Kegiatan
A.
Topik
B.
Media
C.
Waktu dan Tempat
D.
Metode
|
: Penyuluhan tentang Pengelolaan Sampah
: Leaflet, power point, LCD
: Hari, Selasa 10Maret 2015
Pukul16.00 WIB–selesai
Tempat Bp. Miswanto
: Ceramahdan Tanya Jawab
|
E. Strategi
No
|
Tahap / Waktu
|
Kegiatan Penyuluh
|
Kegiatan Warga
|
1
|
Pembukaan
5 menit
|
1. Memberikan salam perkenalan
2. Menjelaskan TIU dan TIK
3. Menyebutkan materi yang akan diberikan
|
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan dan memperhatikan
|
2
|
Inti
15 menit
|
1.
Menanyakan (review)
kepada warga tentang Pengelolaan Sampah
2.
Menjelaskan materi dan memperagakan tentang:
a. Pengertian sampah
b. Macam-macam sampah
|
1. Menjawab pertanyaan penyuluh
2. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Bertanya pada penyuluh bila masih ada yang belum jelas.
|
3
|
Penutup
10 enit
|
1. Menyimpulkan
2. Mengucapkan maaf dan terima kasih
3. Salam Penutup
|
1. Menjawab pertanyaan
2. Mendemonstrasikan cara merawat tali pusat
3. Memperhatikan
4. Menjawab salam penutup
|
F. Pengorganisasian Waktu ( 30menit)
1.
Fase orientasi (5menit)
Pembukaan :
5 menit
2.
Fase kerja ( 15menit)
Penyampaian materi tentang Sampah : 15menit
3.
Fase terminasi (10
menit)
Kesimpulan :
5menit
Tanya jawab : 5
menit
G. Pengorganisasian Kelompok
Bidang
|
Nama Panitia
|
Uraian Tugas
|
Ketua
|
Dwi Endriyani
|
1)
Bertanggung jawab mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dari seluruh kegiatan dalam pertemuan ketiga.
2)
Mengkoordinir anggota kelompok dan menjelaskan tugas dan peran masing-masing anggota.
3)
Memimpin pertemuan pendahuluan (technical
meeting) untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan.
|
Sekretaris
|
Betty Nur Azizah
Nurvia Fajar Ningrum
|
1)
Menyiapkan surat-surat dan berkas-berkas
2)
Membuat undangan dan daftar hasil peserta
3)
Membuat laporan pendahuluan dan laporan hasil kegiatan penyuluhan
|
Sie.Acara
|
Dewi Retno Utami
Diah Ayu Lestari
|
1) Membuat susunan acara penkes Pengelolaan Sampah
2) Memandu seluruh proses kegiatan secara keseluruhan selama pertemuan berlangsung.
|
Penyampaimateri
|
Ita Tri Purnamawati
Fitriana Ratna Hapsari
|
Menyampaikanmateri tentang Pengelolaan
Sampah
|
Sie. Humas
|
Ita Ratna Sari
Mega Krisnawati
|
1) Menghubungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan.
2) Bertanggung jawab dalam penyebaran undangan.
|
Sie. Perlengkapan
|
Oktaviana
Sari Quraini
|
1) Bertanggung jawab pada ketersediaan alat dan media yang digunakan selama acara berlangsung.
2) Mampu menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan ketersediaan alat dan media yang digunakan.
3) Memastikan semua alat dan media siap digunakan dalam proses diskusi dan berfungsi dengan baik.
|
Sie. Dokumentasi
|
Rina Setyawati
|
1)
Bertanggung jawab dalam pendokumentasian (kamera, HP, handycam) selama acara berlangsung.
|
Sie. Konsumsi
|
Ima Fitriani
Fitri Karina
|
1) Menentukan menu snack.
2) Membagikan snack saat acara berlangsung.
|
Observer
|
Retno Puspasari
Juni Astuti
|
1) Mengamati jalannya acara
2) Membuat laporan hasil kegiatan mulai dari awal hingga akhir acara.
3) Memberikan evaluasi jalannya acara pada akhir acara.
|
H.
Pengorganisasian Tempat
IV. Kriteria Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1.
Mahasiswa:
a. Laporan pendahuluan Pengelolaan Sampah telah disiapkan,
dikonsulkan dan disetujui pembimbing akademik.
b. Mahasiswa telah menyebarkan undangan sesuai tujuan maksimal 2 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
2.
Sasaran:
Warga Dukuh Ngukiran Rw 05 Desa
Jomboran
3.
Tempat
Tempat kegiatan telah mendapat izin dari pengelola 2 hari sebelum kegiatan
4. Perlengkapan
Alat dan
media yang diperlukan telah siap digunakan
B. Evaluasi Proses
1.
Menyiapkan media 2 hari sebelumnya
2.
Mengkoordinasikan dengan kader untuk pelaksaan kegiatan 2 hari sebelumnya
3.
Menyebarkan undangan 2 hari sebelum kegiatan
C. Evaluasi Hasil
1.
Mahasiswa hadir 100%
2.
Sasaran 75% peserta hadir
3.
Kognitif
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
a.
Peserta mampu menjelaskan pengertian Sampah
b.
Peserta mampu menyebutkan macam-macam Sampah
c.
Peserta mampu menyebutkan
4.
Afektif
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan peserta berusaha akan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam mencegah Sampah.
5.
Psikomotor
Peserta mampu mendemostrasikan pemilahan sampah yang organik dan
non-organik.
Kami RAJA PLASTIK INDONESIA menjual berbagai jenis, ukuran dan merk tempat sampah plastik atau tong sampah plastik seperti merk Green Leaf, Lion Star, Kirapac, Shinpo, dll... Klik website kami di : http://www.rajaplastikindonesia.com, http://www.tempatsampahplastik.net, http://www.rajaplastik.co.id
BalasHapus